Banyak perusahaan di Indonesia tertarik mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, namun sering kali bingung harus mulai dari mana. Kesalahan paling umum adalah langsung membeli tools AI tanpa strategi yang jelas. Padahal, adopsi AI yang efektif bukan soal teknologi dulu, melainkan soal arah bisnis dan kesiapan manusia.
Pendekatan 3T: Target – Transform – Train dapat menjadi kerangka praktis dan realistis untuk memulai adopsi AI di perusahaan.
Langkah pertama bukan memilih AI apa, tetapi menjawab masalah apa yang ingin diselesaikan.
Perusahaan perlu bertanya:
Contoh target yang tepat:
👉 Prinsip penting:
AI bukan tujuan, AI adalah alat untuk mencapai target bisnis.
Tanpa target yang jelas, AI hanya akan menjadi “mainan mahal”.
Setelah target ditentukan, perusahaan perlu menyesuaikan cara kerja, bukan sekadar menempelkan AI ke sistem lama.
Hal yang perlu ditransformasikan:
Contoh transformasi sederhana:
👉 Kunci sukses:
AI bekerja paling optimal saat manusia + AI berkolaborasi, bukan saling menggantikan.
Teknologi secanggih apa pun tidak akan berdampak jika SDM tidak siap menggunakannya.
Karena itu, tahap terakhir dan paling krusial adalah pelatihan (Train).
Fokus pelatihan sebaiknya meliputi:
Pelatihan tidak harus langsung kompleks. Mulailah dari:
👉 Ingat:
AI tidak menggantikan orang yang tidak mau belajar,
tetapi orang yang mau belajar AI akan menggantikan yang tidak mau.
Adopsi AI yang sukses bukan soal cepat-cepatan ikut tren, melainkan soal strategi yang tepat.
Dengan pendekatan 3T (Target – Transform – Train), perusahaan dapat memastikan bahwa AI benar-benar memberikan dampak nyata bagi efisiensi, produktivitas, dan daya saing bisnis.
Jika harus diringkas dalam satu kalimat:
Jangan mulai dari tools AI, mulailah dari tujuan bisnis dan kesiapan manusianya.
Simak penjelasan masing-masing poinnya di video ini.
Sumber: https://www.youtube.com/@IndrawanNugroho
platform media online yang berdedikasi untuk menyampaikan berita dan informasi yang berfokus pada penyajian fakta dan peningkatan kesadaran masyarakat.