Berisikabar.com, Depok β Aksi tegas warga Limo dalam menutup akses menuju Tempat Pembuangan Sampah(TPS) liar di dekat Perumahan Panorama Bukit Cinere kembali menunjukkan keberhasilan sementara. Namun, perjuangan mereka belum berakhir.
Sebenarnya warga sudah melaporkan keberadaan TPS liar Limo itu ke Pemerintah Kota Depok. Di tahunΒ 2016 juga sempat ditutup namun buka kembali tahun 2019. Sampah yang dibuang ke TPSΒ liar itu berasal dari sejumlah apartemen dan rumah sakit.
Keberadaan TPS liar ini telah menjadi momok bagi warga selama bertahun-tahun. Bau menyengat akibat pembakaran sampah secara terbuka, polusi udara, serta ancaman terhadap kesehatan telah mendorong warga untuk bertindak. Penutupan akses jalan yang dilakukan beberapa waktu lalu merupakan bentuk protes nyata atas ketidakpedulian pihak pengelola TPS terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat lingkungan kami dirusak,” tegas Doddy Ariawanto, Ketua RT5/5 Limo. “Kami akan terus berjuang hingga TPS liar ini benar-benar ditutup permanen.”
Pemerintah Kota Depok telah menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah TPS liar di Limo. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok telah melakukan beberapa langkah seperti, DLHK telah mengadakan pertemuan dengan warga untuk mendengarkan keluhan dan mencari solusi bersama, dan DLHK telah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban.
Namun, warga berharap agar pemerintah dapat bertindak lebih tegas dan cepat dalam mengatasi masalah ini. Mereka meminta agar pemerintah segera menutup permanen TPS liar tersebut dan menindak tegas para pelanggar peraturan.
Perjuangan warga Limo dalam melawan TPA liar merupakan contoh nyata dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan hidup. Mari kita dukung upaya warga Limo dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
Sumber :